143 Bus Tidak Laik Jalan
Jumat 23-06-2017,05:00 WIB
HARJAMUKTI - Sebanyak 143 bus dari 202 bus untuk angkutan mudik di terminal Harjamukti tidak laik jalan. Hal tersebut diketahui setelah dilakukan pengecekan oleh petugas beberapa waktu lalu.
|
Terminal Harjamukti. Foto: Asep/Rakyat Cirebon |
Koordinator Terminal Harjamukti, Edi Kurniadi mengaku sangat menyayangkan para pemilik perusahaan otobus (PO) yang terlihat kurang memperhatikan keadaan kendaraannya, sehingga saat dilakukan pemeriksaan, masih banyak bis yang dinyatakan tidak laik jalan.
\"Kebanyakan kita temukan pelanggaran kecil seperti spedo meter mati, lampu sein mati, dan lampu rem yang mati,\" ungkap Edi saat ditemui sejumlah wartawan di kantornya, kemarin.
Bukan hanya pelanggaran kecil seperti yang disebutkan, beberapa pelanggaran yang terbilang bisa membahayakan juga banyak ditemukan, seperti ban bus yang mulai tipis, keadaan rem yang kurang pakem, rem tangan danlain-lain juga masih ditemukan.
\"Biasanya untuk pelanggaran besar perusahaan bus langsung datang membawa suku cadang pengganti seperti ban,\" lanjut dia.
Namun demikian, jumlah angkutan bis yang layak dikatakan Edi masih cukup untuk mengangkut pemudik, akan tetapi ia tidak bisa memastikan saat puncak mudik, apakah bisa tertampung taupun tidak. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan beberapa angkutan tambahan yang sudah dinyatakan laik jalan.
\"Meskipun masih banyak yangbelum layak jalan, kita akan terus mengupayakan agar pemudik terlayani dengan baik,\" kata Edi.
Untuk diketahui, selama arus mudik dan balik lebaran tahun 2017 ini, Terminal kebanggaan warga Kota Cirebon yang saat ini dikelola Kemenhub tersebut menyediakan 202 kendaraan dan 10 persen cadangan.
Namun dari tahun ke tahun kendaraan cadangan tidak terpakai lantaran Terminal Harjamukti bukan menjadi tempat tujuan keberangkatan dan kedatangan, hal tersebut berimbas kepada menurunnya jumlah penumpang, termasuk saat arus mudik.
\"Kemungkinan Jumat (besok. red) akan menjadi puncak arus mudik. Tapi di sini tidak akan terlalu membludak karena terminal berada di tengah kota, terminal ini hanya untuk perlintasan, bukan terminal tujuan sebetulnya,\" katanya. (sep)
Sumber: